NGakak, Inilah tingah konyol saat bulan purnama

Hiruk pikuk dan kehebohan seputar Gerhana Bulan baru saja usai. Segala cerita tentang pengalaman menyaksikan fenomena langka yang konon kabarnya baru akan terjadi lagi dalam puluhan atau bahkan ratusan tahun lagi, terasa masih menarik untuk disimak.
Namun tetap saja masih ada bagian cerita yang tertinggal yang kini tak banyak lagi dibicarakan bahkan terlupakan. Jauh pada masa dahulu, pada masa pemahaman masyarakat belum sebaik sekarang dalam memahami peristiwa gerhana, peristiwa alam ini bukanlah peristiwa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu sebagaimana orang zaman sekarang.
Jangankan menjadi tontonan dan hiburan seperti masa sekarang, kejadian gerhana bulan ini pada masa dahulu adalah sebuah kejadian yang sangat menakutkan dan menimbulkan kepanikkan diseluruh dunia.
Sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber seperti situs www.dream.co.id dan www.duniaku.net serta sumber lainnya, inilah beberapa kekonyolan-kekonyolan dalam menghadapi gerhana bulan yang tidak terbayangkan oleh masyarakat zaman sekarang.
Membakar dan meledakkan petasan
Foto/gambar : www.akibanation.com
Bangsa Tionghoa mempercayai gerhana bulan adalah kejadian dimana naga raksasa yang menelan bulan. Orang-orang Tionghoa akan serentak meletuskan petasan dan kembang api untuk menakut-nakuti naga yang hendak menelan bulan.
Meratapi Tuhan yang marah
Bangsa Yunani kuno meratapi datangnya gerhana bulan, karena menurut kepercayaan mereka, kejadian gerhana ini merupakan amukan tuhan mereka yang sedang marah.
Ratapan dan tangisan itu karena mereka mempercayai akan adanya bencana yang disebabkan kemarahan Tuhan mereka.
Memukul kentongan dan penumbuk padi
Foto/gambar : www.ilmupengetahuan.org
Ini adalah kepercayaan masyarakat beberapa daerah di Indonesia. Mereka beranggapan gerhana bulan adalah akibat raksasa Betara Kala atau juga Buto Ijo yang hendak memakan bulan. Hampir sama dengan kepercayaan masyarakat Tionghoa, untuk menakut-nakuti Betara Kala dan mengusirnya, masyarakat serempak membunyikan dan memukul kentongan dan lesung penumbuk padi.
Wanita hamil sembunyi di kolong tempat tidur
Masih dalam kepercayaan masyarakat beberapa daerah di Indonesia, kehadiran Betara Kalla yang hendak memakan bulan, juga mengancam janin yang dikandung para wanita hamil. Oleh karena itu para wanita yang sedang hamil, untuk keselamatannya diharuskan bersembunyi dibawah kolong tempat tidur selama proses gerhana berlangsung.
Bayangkan, jika seperti gerhana kemarin yang prosesnya hampir selama 5 jam, maka si wanita hamil itu harus berlindung di "bungker"nya dikolong tempat tidur selama itu.
Menutup seluruh tempat penampungan air
Foto/gambar : www.akibanation.com
Kali ini adalah kepercayaan masyarakat Jepang. Mereka percaya bahwa saat terjadinya gerhana bulan, racun-racun sedang ditebarkan. Karena itu seluruh tempat penampungan air, seperti sumur, bak air atau tempayan air harus ditutup rapat. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga keselamatan mereka saat racun yang ditebarkan saat gerhana bulan.
Memilih Tidur
Kekonyolan ini bukan dilakukan oleh orang pada masa dahulu. Jika hari kemarin cuaca cerah ditempatmu, dan kamu punya kesempatan untuk menyaksikan gerhana bulan, namun kamu lebih memilih untuk tidur, maka ini juga salah satu tindakan konyol.
Apalagi Gerhana bulan kemarin termasuk yang paling langka karena bersamaan dengan fenomena Supermoon dan Bluemoon yang mungkin hanya terjadi 150 tahun lagi. Selain itu waktu berlangsungnya yang masih sore hari hingga hanya pada pukul 10 malam, maka memilih tidur kami golongkan pada sebuah keputusanmu yang paling konyol di malam gerhana.
Sumber Referensi :
www.duniaku.net/2018/01/30/mitos-gerhana-bulan-total/
www.dream.co.id/news/ini-mitos-mitos-tentang-gerhana-bulan-160323e.html

Comments

  1. makasih atas infonya, dan jangan lupa kunjungi balik web kami http://bit.ly/2QIiGD6

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

12 Cosplayer Tercantik di Naruto